Universitas Brawijaya (UB)
menjadi salah satu kampus negeri unggulan mahasiswa baru dari segala Indonesia. Kampus yang berlokasi di Kota Malang, Jawa Timur ini malah telah berstatus Perguruan Tinggi Negeri Badan Tata (PTN-BH).
UB telah ditentukan menjadi PTN-BH melewati Tata Pemerintah Nomor 108 Tahun 2021. PP ini ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 18 Oktober 2021. Dengan demikian, UB menjadi perguruan tinggi ke-14 di Indonesia dengan status PTN-BH.
UB juga menjadi salah satu PTN yang ku-institute.id banyak diminati pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022. Berdasarkan data Lembaga Percobaan Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) jumlah peminat UB sebanyak 40.094 siswa dari segala Indonesia. Pada SNMPTN, UB menerima 3.445 mahasiswa baru.
Sementara pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022, UB menerima 5.160 mahasiswa baru. Program studi Kedokteran menjadi jurusan paling diminati di SBMPTN yang telah diumumkan Juni lalu. Selain trek SNMPTN dan SBMPTN, UB membuka penerimaan mahasiswa baru melewati trek mandiri.
Dikutip dari laman Universitas Brawijaya, kampus yang dikala ini dipimpin Rektor Prof Widodo berdiri pada 5 Januari 1963. Disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 1 Tahun 1963 dan dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 1963 tertanggal 23 September 1963.
UB mulanya rupanya kampus swasta dengan embrio semenjak 1957 ialah berupa Fakultas Tata dan Fakultas Ekonomi yang ialah cabang Universitas Swasta Sawerigading, Makasar. Hingga pada 10 Mei 1957 di Balai Kota Malang tercetuslah gagasan untuk mendirikan sebuah Universitas Kotapraja.
Pada 28 Mei 1957, berdiri Yayasan Perguruan Tinggi Malang yang membuka erguruan Tinggi Tata dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) pada tanggal 1 Juli 1957. Mahasiswa dan dosen PTHPM terdiri dari bekas mahasiswa dan dosen Fakultas Tata Universitas Sawerigading.
Kemudian 15 Agustus 1957 sebuah yayasan lain, ialah Yayasan Tinggi Ekonomi Malang mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM). Dewan Perwakilan Rakyat Tempat Kotapraja Malang dengan sebuah keputusan tertanggal 19 Juli 1958 mengakui PTHPM sebagai milik Kotapraja Malang.
Pada peringatan Dies Natalis III PTHPM tanggal 1 Juli 1960, dilegalkan pemakaian nama Universitas Kotapraja Malang. Universitas itu kemudian mendirikan Fakultas Administrasi Niaga (FAN) pada tanggal 10 November 1960.
Pada acara Peringatan Dies Natalis IV Universitas Kotapraja Malang, nama universitas ini diganti menjadi Universitas Brawijaya. Kemudian pada 3 Oktober 1961 Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang yang mengasuh PTEM digabung dalam sebuah yayasan baru yang bernama Yayasan Universitas Malang.
Atas dasar penggabungan ini Universitas Brawijaya mempunyai 4 fakultas, ialah Fakultas Tata dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM) yang semula PTHPM, Fakultas Ekonomi (FE) yang semula bernama PTEM, Fakultas Administrasi Niaga (FAN) dan Fakultas Pertanian (FP). Disusul Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) sebagai syarat penegerian.
Usaha penegerian ini menemui titk jelas pada 1962. Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan menyanggupi untuk menegerikan Universitas Brawijaya secara bertahap. Fakultas eksakta yang dinegerikan pertama kali dan menyusul fakultas sosial.
Pada tanggal 5 Januari 1963, Universitas Brawijaya dengan segala fakultasnya dinegerikan dengan Keputusan Menteri PTIP Nomor 1 Tahun 1963. Fakultas Pertanian serta Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan yang semula berada di bawah naungan Universitas Airlangga dikembalikan ke Universitas Brawijaya.
Surat Keputusan Menteri PTIP tentang penegerian itu telah dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 1963 yang berlaku semenjak 5 Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditentukan sebagai hari lahir (Dies Natalis) Universitas Brawijaya.